Jumat, 23 November 2012

Manusia Perlu Ngawur


“NGAWUR KAMU!!!” kata seorang dosen saya ketika beliau mengajukan pertanyaan,dan saya hanya mencoba menjawab pertanyaan beliau.

Definisi ngawur itu adalah gak ngerti dasar dari yang akan diperbicarakan,karna ngawur hanya mencoba menerka-nerka suatu hal yang tidak tahu agar tahu(bukan tahu Kediri lho!!!).Menurut kebanyakan orang ngawur itu identik dengan kekurangajaran!ngawur itu ada,karena orang kurang kerjaan ato gak punya pikiran.Dan yang enggak jarang lagi orang ngawur itu identik dengan “NAKAL”.Namun setelah bernafas selama 21 tahun,pengalaman tentang ngawur itu sering terjadi meskipun hasilnya sering negatif tapi kadang positif pun juga ada *tepuktangan.Dan menurut saya ngawur itu belum tentu sifat yang selalu salah (bukan “selalu mengalah” ,itu lagu woy!!!),ngawur itu suatu kebenaran yang tertunda.Banyak lho tokoh-tokoh internasional maupun nasional yang suka ngawur…contoh Sid, alias Johan Ritchie, memang sudah ngawur sejak remaja. Tapi justru karena kengawuran itulah ia dipilih oleh manajer The Sex Pistols, Malcom McLaren, menjadi basis band punk itu menggantikan Glen Matlock-terlepas dari fakta ia tidak bisa main bas sebelumnya.Siapa yang akan memperhatikan suara basnya kalau mereka sedang di panggung? Tinggal pelankan amplifier bas yang dipegang Sid dan keraskan suara rekaman bas yang dimainkan gitaris Steve Jones.Di Jerman,ketika ibu Hitler meninggal, Hitler yang berusia 18 tahun berjam-jam memandangi mayat ibunya dan membuat gambar-gambar sketsa (ia memang mempunyai bakat seni tinggi).Kebenciannya akan orang Yahudi sudah timbul waktu itu karena dokter yang merawat ibunya berkebangsaan Yahudi dan gagal menyelamatkannya. Setelah dewasa, ia mencukur kumisnya berbentuk kotak (dan menjadi inspirasi para pelawak).

Gak kalah juga di Indonesia ada seorang ahmad dhani yang asal-asalan beli lagu “neng neng nong neng” dari salah satu kontestan Indonesian idol,tapi hasilnya juga lumayan digandrungi masyarakat banyak.Agus Mustofa seorang penulis buku “akhirat ternyata tidak kekal” yang dipandang sangat ngawur oleh para ulama,ternyata di dalam buku diskusi tasawuf modern nya tersebut mengajak agar kita sebagai muslim menggunakan penalaran dalam beragama.

Manusia juga perlu ngawur,bukan untuk membuat sensasi tapi untuk menumbuhkan sikap mencoba,coba aja selagi kamu hidup!!!selagi kamu bisa!!! Mencoba itu suatu dasar dalam “BERUSAHA” setelah niat.Jadi kalo ada niat dalam usaha berarti langkah selanjutnya adalah mencoba.Ayokkk mencoba ngawur,selama ngawur itu benerrr….DO IT!!!