Jumat, 23 April 2021

Apa ini yang namanya terlalu cinta dunia?

Lima tahun tidak menulis, rasanya biasa aja hehehe...gak sih rasanya pengen kembali ke masa masa masih sekolah dulu. Tidak ada beban hanya belajar aja, itupun kalo inget ☺ . Namanya dulu masih sekolah, masih terlalu muda buat mikirin ekonomi, politik atau apa pun lah yang biasanya jadi pikiran orang-orang yang udah berumur banyak. Hmm.
.sekarang makin ke sini makin, ahh...banyak banget yang harus dipikirin mulai dari pekerjaan di kantor, urusan keluarga, usaha bareng sodara dan belum kebutuhan ini itu lah. Tapi ya namanya hidup selalu maju ke depan, kalo ke belakang " atret " namanya hehehe. Kadang aku sendiri terlalu berfikir apakah diriku ini uda sangat ikhlas menjalani ini semua? Melihat hal- hal dari sudut pandang urusan dunia yang sebenernya, semua skenario ini uda diatur ama Tuhan, dan kita tinggal ngejalanin aja. Tapi yang namanya manusia mungkin adalah yang kadang iri, ambisi, ato bisa jadi bernafsu mendapatkan hal- hal keduniawian tersebut. Hmm....entahlah kadang rasa itu muncul, manusiawikah atau memang aku yang sedang terjebak dalam cinta duniawi ini? Allahuallam...

Minggu, 09 Oktober 2016

Semir Sepatu

Hari Senin biasanya menjadi momok bagi para pekerja, sama halnya aku apalagi sebagai pegawai yg baru masuk 8 bulan kerja di BPD Jatim Cab Nganjuk. Jarak tempuh rumahku untuk ke kantor sekitar 36 km sehingga aku harus brgkt 60 menit lebih awal agar tidak terlambat. Seperti biasanya Senin pagi, pada tgl 3 Oktober 2016 Bapakku selalu membangunkan aku setelah beliau jamaah subuh di masjid, menyuruh ku sembahyang dan bersiap untuk pergi ke kantor. Setelah siap aku dan beliau selalu duduk dan berbincang di depan teras rumah, sambil aku bersiap memakai sepatu. Dan beliau selalu berkata ketika aku memakai sepatu untuk membersihkan dan menyemir sepatuku agar terlihat rapi dan bersih. Pernah dulu sampai beliau sendiri yg menyemir sepatuku. Dan untuk terakhir kalinya pada tgl 3 Oktober kemarin adalah pesan terakhir bapak untuk ku agar tidak lupa untuk menyemir sepatu setiap berangkat ke kantor. " semir sepatu! " ya sangat simple tapi maknanya luar biasa, kata bapak kalo sepatu kita bersih penampilan kita rapi orang akan segan memandang kita, kalo mau jadi orang baik mulailah berbuat baik pada dirimu sendiri. Itu kata bapak saya dan masih banyak lagi pesan yg disampaikan beliau kepada saya. Selamat jalan bapak...Tenanglah di tempat terbaik di sisi Allah SWT... Aminnn...

Minggu, 12 Juli 2015

Aku ingin berdua dengan mu (Surabaya)

Aku selalu menunggu dengan sabar di atas kubus ini, dibalik sekat-sekat aku bersembunyi bersama semua keresahanku. Aku berbisik kepada angin yang datang di kesunyian, agar aku bisa tenang dari malam hingga berganti pagi. Aku mengirim pesan atas semua keresahan yang aku rasakan, akankah seperti ini untuk seterusnya atau hanya sementara saja, dan akan ada sesuatu yang bisa membuatku nyaman. Senyaman aku berada didekapan mu, meskipun aku berada di derasnya hujan malam hari. Meskipun aku berada di panasnya terik matahari. Meskipun aku berada di sekitar orang-orang berwatak keras. Namun aku tetap ingin berdua denganmu di antara daun yang berjatuhan dan aku ingin selalu berdua denganmu di antara suasana yang tidak mungkin aku rasakan ketika aku disini. Aku ingin berdua denganmu Surabaya...

Senin, 15 Juni 2015

SUDAH DAMAI



Semenjak kelahirannya, ada hal yang baru
Kehadirannya  benar-benar ditunggu
Dia sangat lucu
Benar-benar makhluk yang masih lugu

Semenjak kelahirannya, orang-orang didekatnya jadi bahagia
Tidak ada yang tidak gembira
Semua berdatangan dengan wajah ria jenaka
Dia benar-benar diharapkan dunia

Semenjak kelahirannya aku merasa hidup ini sederhana
Aku merasa hidup itu yang penting bahagia
Walaupun kadang ada susah, rasakan kalau itu tak seberapa
Tak seberapa penting artinya

Semenjak kelahirannya aku jadi tidak takut mati
Karena hidup tidak bisa bersembunyi
Aku harus terus menikmati peran-peran dalam hidup ini
Gak penting apa kata orang dan akan kubiarkan semua terjadi

Semenjak kelahirannya aku merasa bahwa aku sudah damai...  

Jumat, 17 April 2015

Renungan Jum'at

"Kawan, dalam menepaki hidup terkadang kita seringkali jatuh, terkadang juga ada kalanya kita sukses, sukses adalah pilihan bisa dengan cara halal atau tidak halal. Ayah saya pernah berkata kepada saya kalo saya uda kerja jangan suka bohong atau "ngakali". Pesan tersebut saya jadikan prinsip hidup saya baik pada saat melakukan kegiatan bisnis maupun non bisnis. Namun fakta dilapangan berkata lain ketika saya bekerja di salah satu perusahaan konsultan banyak para pegawai yang saling sikut, mengorbankan orang lain untuk mendapatkan jabatan, saling berebut proyek dengan segala cara apapun demi meraih kepentingan pribadi. Secara pribadi saya masih tetap memegang teguh prinsip sya, meskipun terkadang juga merasa sakit melihat teman yang tidak jujur malah lebih sukses dari saya. Kawan sekarang mana yg akan menjadi pilihan kita? Meraih sukses dengan cara benar atau salah? Kalau saya tetap ingin dijalur yang benar, Its easy to say but hard to do... memang sulit tapi Bagaimanapun juga kita harus sukses dengan cara yang halal, karena jika kita sukses dengan cara yang kotor itu adalah kesuksesan yang semu, yang tidak diridhai Allah. Untuk memperkuat keyakinan kita berikut akan saya rangkum kutipan dari Ali bin Abi Thalib dalam Nahjul Balaghah jika "Apa yang ada ditanganmu lebih kusukai daripada kamu mengambil dari tangan orang lain,kegagalan memang pahit, tapi lebih manis jika kamu tidak mengambil milik orang lain" kawan...semoga sedikit renungan jumat ini dapat mengetuk hati kita untuk senantiasa berperilaku jujur apapun resikonya."

-Bagus Prasetyo-

Senin, 03 November 2014

100% Indonesia, 100% Entrepreneur, dan 100% Islam

Para pembaca yang terhormat, setelah 5 bulan lamanya tidak posting tulisan di blog karena sibuk mengurus skripsi, sekarang saatnya postingan pertama saya keluar setelah ditasbihkan sebagai seorang sarjana akuntansi alias diwisuda, hehehehe.... ini juga merupakan nazar saya setelah wisuda akan memberikan sedikit coret-coretan untuk piranti baca-baca ato syukur-syukur bisa jadi ilmu bagi saudara pembaca sekalian. Tema kali ini adalah 100% Indonesia = 100% Entrepreneur = 100% Islam, inti dari rumus diatas adalah apabila kita mencintai Indonesia layaknya kita mencintai 100% pekerjaan kita dan 100% agama kita. Hal ini seperti yang dikemukakan Uskup Soegija, beliau bertutur bahwa sudah semestinya kita 100% republik karena kita 100% katolik. Sebagai seorang warga negara yang mempunyai jiwa patriot sempurna, sudah menjadi kewajiban warga negara untuk mencintai negaranya dan mendukung penuh hal-hal yang menjadi urusan hajat hidup orang banyak. Rumus itu sangat cocok untuk diterapkan dalam kegiatan sehari-hari kita, yang jadi pegawai atau karyawan misalnya bekerja pagi, siang, dan malam juga harus diimbangi beribadah pagi, siang, dan malam, juga harus diimbangi taat membayar pajak bagi yang sudah wajib pajak dan jujur dalam bekerja. Begitu juga halnya seorang pejabat pemerintahan bekerja keras untuk melayani masyarakat, mengabdi kepada negara diimbangi dengan beribadah mempertebal keimanan, agar dapat bekerja dengan jujur dan ikhlas. Saya sempat dihimbau oleh teman agar tidak masuk PNS setelah kuliah, katanya PNS itu membebankan dan memboroskan APBD. Namun, saya berfikir berbeda karena mau tidak mau pemerintah memang membutuhkan mereka, sangat membutuhkan mereka bagaimana mungkin suatu roda pemerintahan dapat berjalan tanpa adanya penggerak yaitu pegawai atau karyawan didalamnya, namun juga alangkah baiknya jika penggerak itu diberi sistem penggerak yang baik, yang efektif dan efisien sehingga anggapan masyarakat tentang PNS membebankan APBD itu akan hilang. Nah, yang menjadi pengusaha juga begitu, pengusaha adalah profesi yang paling menarik di era perdagangan bebas ASEAN atau dikenal MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) 2015 yang akan dijalankan oleh Republik kita tahun mendatang. Sebenarnya tantangan ini bukan hanya untuk pengusaha saja tapi untuk tenaga ahli pun juga merupakan persaingan ketat, karena kita dituntut untuk dapat berkompetisi dengan negara- negara lain dalam hal perdagangan bebas maupun perekrutan tenaga kerja asing. Pengusaha harus mampu berjuang dalam kompetisi ini, memang nampak seperti perang tapi perang dalam angka, dalam hal ekonomi karena sudah bukan zamannya perang dengan senjata. Oleh sebab itu saya selalu menganggap bahwa " Pengusaha itu pejuang sekaligus pahlawan bangsa era sekarang." Dan alangkah sempurnanya jika seorang pejuang (re: pengusaha) menerapkan rumus 100% Indonesia = 100% Entrepreneur = 100% Islam, hehehe selamat mencoba ya saudara pembaca yang terhormat...Salam MEA 2015!!!MERDEKA!!!

Senin, 16 Juni 2014

Pemimpin Seharusnya (2)

Pemimpin itu, mau merasa lapar terlebih dahulu ketika rakyat akan kelaparan, mau merasa mencintai bangsanya sendiri seperti mencintai ayahnya, ibunya, istrinya, anaknya, keluarganya, mau membela bangsanya sendiri seperti membela agamanya. Pemimpin tidak muluk-muluk kok, tidak harus cerdas tapi juga jangan bodoh, tidak harus kaya tapi juga jangan miskin, tidak harus tegas tapi juga jangan lembek. Namun, jadi pemimpin itu tidaklah mudah lho... Pemimpin harus mau terjun langsung, harus mau capek jangan cuma nyantai di istana aja, harus benar-benar di tengah rakyat, bukan di depan atau dibelakang, harus cinta damai dan mampu mengatasi masalah tanpa menggunakan senjata. Kalau mau jadi pemimpin ya harus punya mental sebagai pemimpin karena kalau tidak punya yang ada cuma jadi penguasa. Karena pemimpin itu cuma mandat tugasnya ya jadi "pelayan" rakyat...