Kamis, 24 November 2011

Ketika kharismamu perlahan mulai sirna

Tubuhmu berjalan gontai sebelah,orang-orang mulai melihatmu,namun mentalmu perlahan mulai tertata,menghadapi orang-orang awam dengan kondisi itu.Dahulu kau sesosok hebat dimata banyak orang,bahkan masyrakat seantero desa asalmu kau menjadi seorang favorit,di kalangan remaja putri kau sesosok yang berkharisma.Kemudian kau meninggalkan desamu mengadu ilmu di kota pelajar,kharismamu bertambah,lulus dengan tepat waktu pada saat itu merupakan hal yang sangat asing di mata mahasiswa.Karirmu tak sehebat otakmu,sayang kondisi perekonomian negara yang sangat buruk mengakibatkan sulitnya mencari pekerjaan,namun kau tak patah arang.Setelah melangkah dari kantor ke kantor,akhirnya pemerintah kota Surabaya menerima jasa mu,meski dalam tingkat tenaga honorer perlahan prestasimu mulai muncul di angkatlah sebagai pegawai negri sipil di negri yang hobi korupsi ini,Namun ujian tak berakhir prestasimu macet selama bertahun-tahun karna sistem pemerintahan yang buruk kinerjamu tak dipandang oleh pejabat teras,namun Tuhan maha Adil setelah lama menunggu tibalah saat indah itu,kau di angkat sebagai pejabat eselon,banyak para honorer yang mendukung pergerakanmu,kebijakan yang adil dan merata.Setelah lama menghentaskan masyrakat kediri dari kemiskinan dan menciptakan masyrakat yang tumbuh sehat,serta membantu para pengusaha kecil membangun usahanya,kau di gadang-gadang sebagai pejabat teras,Namun ujian datang kembali sebuah serangan yang tak terduga membuat angan-angan itu sirna.Stroke menyerangmu dan kini badan mu lemah sebelah,yang bisa dilakukan hanyalah bertahan di dalam posisi yang kini tlah di capai sembari menambah profit dalam usaha lain.Namun integritasmu tetap terjaga,terbukti kepercayaan yang diberikan pemimpin daerah meskipun dalam kondisi fisik yang terbatas tak meredam semangatmu untuk menggegam amanat yang diberikan untuk mengentaskan masyrakat Kediri dari kemiskinan.Meski terkadang kebijaksanaanmu dalam mengatur keluarga tak sehebat dahulu namun saya mengerti bahwa engkau inginkan yang terbaik,kondisi seperti itu memang sangatlah berat tak dapat berpikir 2 arah sekaligus.Anak-anakmu t'lah dewasa dan dapat menentukan arahnya,biarkan mereka terbang bebas menentukan tujuannya.Lanjutkan sisa karirmu untuk memperbaiki kharisma mu yang dahulu pernah jaya.Kami semua mendukungmu papa...


To:My beloved Father...

Tidak ada komentar: